Kado untuk Ian ( Part 2 )

Fly away my kite!

35th-Bali-Kite-Festival-Festival-Layang-layang-Bali-ke-35_1400502206

27 Juli 2014.

Flashback ke masa kecil itu ternyata menyenangkan. Baru kusadari, anak kecil berusia 5 tahun bisa lebih pintar dariku, jadi sedikit menyesal ketika kutolak tawaran Petra, adek lelakiku saat mengajakku bermain layang-layang.

Melayangan.

Adalah tradisi turun-temurun dari masyarakat Bali yang diadakan setiap satu tahun sekali pada musim angin biasanya di bulan Juli – akhir bulan Agustus untuk mengenang Dewa Siwa dalam manivestasinya menjadi Rare Angon ( Dewa Layang-layang ). Pada musim layangan atau setelah panen di sawah, Rare Angon dipercaya akan turun ke bumi diiringi dengan tiupan seruling pertanda untuk memanggil sang angin. Rare Angon berarti anak gembala, setelah musim panen, para petani terutama anak gembala mempunyai waktu senggang yang mereka gunakan untuk senang-senang. Sambil menjaga ternaknya, salah satu permainan yang sering mereka lakukan adalah bermain layang-layang. Masyarakat Bali percaya bahwa layang-layang mempunyai nilai kesungguhan yang menonjol bukan hanya sebagai benda kosong tanpa nilai, melainkan mempunyai badan, tulang dan roh. Lanjutkan membaca “Kado untuk Ian ( Part 2 )”

Gadis – Farhan ( last episode )

Chapter 5 : Mate Versus love

heather-h-cotton-1

Kemarau di bulan Mei terasa sangat terik.

Kulihat burung-burung gereja mulai bertengger di atas jendela kamarku.

Mereka sepertinya sangat menikmatinya. Seperti sedang memadu kasih, mereka mengeluarkan bunyi cericit yang cukup nyaring dan bersaut-sautan. Hmmmm, kurasa mungkin itu adalah panggilan sayang untuk kekasihnya.

Bunga mawar di kebun kecilku juga mulai bersemi, meski kulihat dari kejauhan tapi aku bisa merasakan semerbak harumnya. Lanjutkan membaca “Gadis – Farhan ( last episode )”

Gadis – Farhan (Part 2)

Chapter 2 : Farhan, terimakasih

follow-up-thank-you-situations.jpg

Mendung ini akan segera pergi.

Berganti dengan keceriaan mentari yang kemilaunya bagai permata.

Indah, seindah hatiku yang kini tak lagi sunyi.

 

Farhan.

Perlahan namun pasti nama itu mulai mengusikku.

Sejak pertemuan hari itu aku semakin akrab dengannya, dan hari ini tepat dua minggu aku mengenalnya. Tak kusangka ia memberikan surprise yang membuatku terharu.

“Ambillah, ini hadiah untukmu…kau ulang tahun kan hari ini? ”

“Apa ini? Kecil sekali kadonya!” nadaku sedikit kecewa.

“Bukalah, nanti kau akan tahu isinya,,,” jawabnya dengan senyum. Lanjutkan membaca “Gadis – Farhan (Part 2)”

Minggu yang berat

Hari-Minggu-Libur

Minggu ini terasa sangat berat,
Aku seolah terhipnotis, tak bisa berhenti memperhatikannya.

Tapi,
aku percaya, minggu ini akan berlalu, berganti dengan minggu yang berikutnya dan berikutnya lagi.

Bukankah di minggu kemarin aku pernah tertawa? Saat itu aku tidak mengeluh sama sekali, kenapa saat aku merasakan sesak di dadaku aku harus mengeluh?
Tidak adil rasanya aku memperlakukan nikmat Tuhan jika begitu.

Tuhan,
Cinta sudah berjanji, Cinta akan berubah…Cinta tidak pernah melanggar janji yang Cinta sematkan pada-Mu

Maka,
Tolong beri Cinta kekuatan untuk memenuhi janji Cinta, beri Cinta kekuatan untuk melawan sesak di dada ini.

Cinta ingin Engkau bangga padaku,
Cinta yakin minggu ini akan terlewati seperti minggu yang sudah-sudah.

Dan,
Saat itu Cinta yakin, Cinta bisa tersenyum lagi…dengan atau tanpanya.

Pasti!
Cinta yakin itu.