Hello everyone. Apa kabar para bloger ketje. Sehat? 😊
Hmmm…Tak terasa ya, sudah hampir dua bulan aku tidak menulis. Bukannya stuck sih, apalagi kurang ide. Lha wong kerjaanku sekarang tiap hari nulis koq, tapi bukan untukku, buat orang lain. Istilahnya freelance. Hehe.
Eh tapi aku nggak mau bahas itu sekarang. Aku cuma mau menulis tentang review sebuah novel apik dari Storial.co. Sebenarnya sih ini buat seleksi aku melamar jadi reviewer novel di sana, tetapi udah lewat beberapa minggu tanpa kejelasan, makanya aku tulis di sini. Kamu penasaran kayak apa? Yuk, cekidot!
Bagiku, setiap buku yang telah selesai kubaca menjadi bernyawa. Mungkin itu sebabnya setelah selesai membaca buku ini hampir sebulan lalu tanpa me-review-nya, aku tidak bisa tenang. Sang buku seolah-olah berteriak-teriak di telingaku. Ia meminta haknya untuk segera ditunaikan. Ia minta di-review agar lebih banyak orang yang tahu tentangnya. Oke, aku akui ini sedikit lebay. Hehe ^__^>
Bumi yang Subur a.k.a. The Good Earth adalah sebuah novel karya Pearl S. Buck yang diterbitkan pada tahun 1931 dan dianugerahi penghargaan Pulitzer untuk novel pada tahun 1932. Novel ini adalah buku pertama dalam sebuah trilogi yang meliputi Wang Si Macan (1932), dan Runtuhnya Dinasti Wang (1935). Lanjutkan membaca “Review Novel Bumi yang Subur a.k.a. The Good Earth”→
Sudah lama rasanya aku hiatus dari nonton drakor, terakhir itu nonton drakor BlackKnight tapi aku mengalami kebosanan di bagian akhir, so hanya 16 episode dan aku langsung loncat ke episode 20 (theend), ya sudah…kuakhiri begitu saja, tanpa permisi. 😁
Ngomong-ngomong soal kebosanan, aku tipical orang yang cepat bosan. Ya…semoga saja kalau menikah nanti nggak akan bosan dengan misua. *Wadooooooh gawat dah kalau sampai itu terjadi. Jangan jangan, jangaaaaannn! Kata Dilan, itu berat! 😂😅😆
Eh tapi Lovers, beberapa minggu ini aku enjoy banget sama ni drakor. Kesan pertama waktu lihat pemainnya sih, tidak tertarik. Udah aku skip–skip gitu aja waktu dia nongol di jajaran pertama web Drakorindo. Ya…soalnya, tampang Lee Seung Gi sebagai pemeran utama tidak setampan aktor drakor lain, pemeran yang lain juga biasa aja. Tapi di sana loh ya, di Korea Selatan. Kalau di sini mah, yakin…Lee Seung Gi akan jadi cowok terganteng. Lanjutkan membaca “Review Drama Korea A Korean Odyssey (Hwayuki)”→
Karena bagi umat Islam, Jumat menduduki tempat teristimewa, di mana hari Jumat adalah hari raya yang terulang dalam setiap minggunya.
Seperti sabda Rasulullah SAW yang pernah Cinta baca dalam hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
Bagaimana jika pada saat sendirian, sejenak saja engkau renungkan, engkau sisihkan prasangkamu…betapa ia juga berniat baik, betapa ia, tak kurang dari tekadmu itu, ingin juga melihat kota Karagan menjadi lebih baik?Lanjutkan membaca “Review Novel “Tenggelam di Langit””→
Adalah cinta—baik kepada Tuhan mau pun kepada Makhluk-Nya—yang tetap suci, karena sesungguhnya cinta adalah fitrah, berasal dari-Nya, maka semua cinta sesungguhnya adalah suci.
Pecinta sejati tidak pernah peduli akan derita dan bahagia dalam menjalani hidup di dunia. Tawa bukanlah wujud dari kebahagiaan, tangis pun bukan menunjukkan kesedihan dan duka. Seorang hamba yang tunduk dan patuh kepada-Nya karena menakuti-Nya, sesungguhnya dia hanyalah seorang budak bagi tuannya. Seseorang yang beribadah kepada-Nya sebab mengharap balasan surga dan terhindar dari api neraka, hanyalah berjiwa pedagang yang sedang sibuk dengan perhitungan untung dan rugi. Pecinta sejati adalah seorang manusia yang merdeka; patuh dan taat mengabdi dan menyembah pada-Nya sebab sadar bahwa Dia memang satu-satunya Dzat yang layak untuk dipatuhi dan ditaati. Jiwa pecinta sejati berkilau sebab terang cahaya cinta yang menyinarinya. Bahagia-sengsara, hitam-putih, tinggi-rendah, atas-bawah, mulia-hina dalam kehidupan dunia ini sama saja bagi sang pecinta. Inilah makna sesungguhnya dari cinta kita kepada-Nya.