100 Writing Prompts Challenge
Days #2 – Treat (Chapter 3)
Satu minggu kemudian.
Acara yang dinanti-nanti ibuku akhirnya tiba. Aku akan melepaskan status single-ku di usia ke 25. Seharusnya bunyi alunan lagu Maher Zain kesukaaanku yang sedang kudengar sekarang, atau alunan lagu Nancy Ajram – Enta Eih, Fi Hagat, dan Wana bin Ideik yang mengalun merdu di telingaku. Tapi…aku tak mendengar semua itu. Yang kudengar sekarang adalah desir pantai, suara ombak, cericit burung yang sedari tadi bersautan, dan pasir gemerisik yang mencoba menggelitik kaki mungilku. Sekarang aku bahkan telah pergi sejauh 15 kilometer ke arah selatan dari desa kelahiranku, desa wisata yang terkenal dengan kerajinan kulitnya sejak tahun 1970 itu. Ya, sekarang aku berada di pantai yang katanya paling populer di Yogyakarta, Parangtritis. Aku, Cinta, memutuskan untuk pergi di hari pernikahanku. Entahlah, aku kalut, tak bisa lagi berpikir jernih, akhirnya aku lari ke sini berharap seseorang yang dulu pertama kali mengajakku ke sini akan datang, membujukku kembali pulang, meski jawabanku tetaplah tidak.
Lanjutkan membaca “Aku juga Punya Hati – Bagian ke 3” →