Dear diary,
Beberapa bulan ini, aku sedang mencoba mempertautkan hati dan diri pada kampung halamanku.
PEKALONGAN.
Sebuah kota yang selalu membuatku rindu.
Langkah-langkah kaki kuda yang menarik delman.Β Suara-suara surau yang tak pernah berhenti berkumandang. Pantai-pantai di sebelah utara desa yang masih alami, desiran ombak bertemu pasir masih dapat kurasakan jelas dari sini. Juga suara sulingan dari canting dan aroma khas malam lilin yang meninggalkan bekas hangat di kain putih hingga membentuk kain hasil budaya tradisional Indonesia, batik. Lanjutkan membaca “Hati yang Tertaut pada Kampung Halaman”