Review film Jilbab Traveller Love Sparks in Korea


Aku bisa apa? by Cinta

*maaf sebelumnya kalau suara Cinta rada cempreng, maklum, ini suara orang batuk udah 3 hari nggak sembuh-sembuh tapi maksa banget nyanyi karena baper sama film yang mau di-review. *parah 😂

maxresdefault

Film garapan sutradara Guntur Soeharjanto ini menurut Cinta adalah filmnya penulis atau bagi mereka yang suka menulis. Cerita ini tentang impian, tentang passion, tentang hasrat dari seorang Rania, Rania Timur Samudera ( Bunga Citra Lestari ) yang mengikuti nasehat ayahnya menjadi penjelajah dunia. Ia yang kemudian menuliskan semua kisahnya dalam buku “Jilbab Traveller”.

“Jadilah seperti Ibnu Batutah, penjelajah muslim yang menjadi rujukan dunia” pesan sang ayah.

Rania yang gagal kuliah karena sakit, akhirnya memutuskan untuk menjadi penulis travelling. Dengan dukungan dari ayah dan kedua kakaknya, Rania semakin memantapkan diri menjelajah wisata dalam dan luar negeri bahkan menjelajahi samudera seperti namanya.

Jilbab+Traveler+Love+Sparks+In+Korea

Dalam perjalanannya sebagai jilbab traveller, ia kemudian bertemu dengan Hyun Geun ( Morgan Oey ) dan Alvin ( Ringgo Agus Rahman yang membuat film ini jadi super kocak dengan tingkahnya )

Lalu, ada juga Ilhan ( Giring Ganesha ) yang merupakan teman kecil Rania dan sangat-sangat mencintainya. Ada bunda Dewi Yull yang sangat fasih berperan sebagai ibu Rania.

Film ini memperlihatkan siluet indah Baluran dan Kawah Ijen, jujur, begitu melihat di film ini, langsung ingin kesana. 😊

Film ini juga bersetting di Korea, ada spot tempat Winter Sonata, inget nggak pas pasangan legendaris itu main boneka salju saling timpuk-menimpuk, bercanda dengan salju? Nah persis disitu. Lalu ada lagi spot pas mereka main sepedaan ala sepeda Korea dengan pemandangan kanan-kiri nya pohon-pohon besar berjajar rapi. Ini juga ada di film “Marry me Marry, Marry stay out of night”, itu loh yang diperankan oleh si ganteng Jang Geun Suk, *nah loh, ketahuan pecinta drakor? 😂

Back to that movie, bagi para pecinta film action, Cinta saranin nggak usah nonton, nanti kecewa karena nggak banget buat mereka. Ini genre romantis yah, tapi buat yang diajak pacar atau pasangannya jangan ditolak ya, turuti aja daripada dipecat gimana hayo? 😎

Menurut Cinta sendiri, film adaptasi novel bunda Asma Nadia lebih bagus yang sebelumnya, “Assalamu’alaikum Beijing”, kalau yang itu sampai buat Cinta nangis tiap kali nonton film nya ( 3x nonton masih nangis juga 😂 )

Tapi kalau yang ini cuma buat Cinta baper aja tanpa keluar airmata.

Satu lagi hal yang Cinta suka dari film ini, bahwa kita pasti akan lebih menyukai seseorang yang satu visi dengan kita. Ia yang tidak menganggap tumpukan puisi novel Kahlil Gibran membosankan, ia yang memiliki jiwa penulis, ia yang peka terhadap sesama, yang berjiwa travelling, ia yang punya referensi buku-buku keren untuk Cinta baca. Ia juga lebih mengerti, bahwa daripada bunga Lily yang satu ikatnya lebih dari ratusan ribu itu, ia lebih memilih buku untuk dihadiahkan kepada Cinta. Ups, koq jadi curhat? Sorry 😁

Kisah-Morgan-Jatuh-Cinta-Dengan-BCL-Jilbab-Traveler-Love-Sparks-in-Korea

Intinya, si Rania lebih memilih Hyun Geun karena ia mengerti jiwa “terbang” nya Rania sebagai Jilbab Traveller yang tidak bisa berhenti meski sampai renta. Akhirnya, Rania bisa menjawab pesan terakhir ayahnya sebelum meninggal,

“Apakah Rania sudah menemukan apa yang Rania cari?”

Ya, Rania sudah menemukannya dalam diri Hyun Geun, yang satu visi dengannya, sama-sama suka “terbang” mengelilingi dunia.

27 respons untuk ‘Review film Jilbab Traveller Love Sparks in Korea

Tinggalkan komentar