Gara-gara Batik

Cerpen gara-gara batik, 4012 kata

Ini satu-satunya cerpenku yang pernah aku ikutkan lomba ( lomba cerpen kebudayaan 2013 lalu yang diadakan oleh PPI Yaman, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Yaman ), dan hasilnya, tadaaaaaaa! Nggak menang ^__^>.
Tapi waktu itu, seseorang yang sudah kuanggap adek berinisial LS bilang, “Tenang aja ka, meskipun nggak menang, tapi karya kakak dibukukan bersama 29 karya terbaik lainnya.”
Hihi, syukurlah. Saat aku membuatnya, aku harus melakukan pengamatan langsung, dan perlu nara sumber untuk bertanya perihal kain yang digunakan untuk membatik, apa saja nama yang mereka gunakan untuk setiap gambar yang mereka tulis dengan malam lilin yang menurutku lucu, unik, dan kreatif, juga bagaimana proses pembuatannya.
Semoga yang membacanya nanti bisa mengenal “Batik”, salah satu hasil kebudayaan leluhur dari kota kecilku, Pekalongan. Aamiin.
Langsung saja yuks!

Lanjutkan membaca “Gara-gara Batik”