Membaca puisi apik pak Sapardi Djoko Damono – Tentu, Kau Boleh

Puisi dan kamu, 174 kata

Tentu, Kau Boleh
Gambar diedit dan di-download dari Picsart

Tentu, Kau Boleh

Tentu. Kau boleh saja masuk, masih ada ruang di sela-sela bulir darahku.

Tak hanya ketika rumahku sepi, angin hanya menyentuh gorden, laba-laba menganyam jaring, terdengar tetes air keran yang tak ditutup rapat; dan di jalan sama sekali tak ada orang atau kendaraan lewat.

Tapi juga ketika turun hujan, air tempias lewat lubang angin, selokan ribut dan meluap ke pekarangan, genting bocor dan aku capek menggulung kasur dan mengepel lantai.

Tentu. Kau boleh mengalir di sela-sela bulir darahku, keluar masuk dinding-dinding jantungku, menyapa setiap sel tubuhku.

Tetapi jangan sekali-kali pura-pura bertanya kapan boleh pergi atau seenaknya melupakan percintaan ini.

Sampai huruf terakhir sajak ini, kau-lah yang harus bertanggung jawab atas airmataku.

Lanjutkan membaca “Membaca puisi apik pak Sapardi Djoko Damono – Tentu, Kau Boleh”

Ayo merapat sebentar…dan lakukan!

Cara positif bermedia sosial, 149 kata

Alhamdulillah, pemilik wajah lelah yang sedari kemarin sedang merasakan sesak di dada karena alasan skip=>> 

Akhirnya sampai di Cikarang juga.

saking lelahnya malah berfoto. 😂😁😅

Ah, sebenarnya rasa lelah dan kantuk ini tidak membiarkan diriku membuka mata barang sejenak. Ingin rasanya lelap dalam bantal berseprei dengan paduan warna biru, hijau, hitam, dan kuning pilihan ibu.

Lanjutkan membaca “Ayo merapat sebentar…dan lakukan!”