Hujan tak lagi sederhana ketika kau mengenal cinta,
Ia, sang hujan menemukanmu dalam berbagai sudut bahasa,
Di pelepah daun pisang,
Di payung merah jambu,
Di gubuk tua,
Di api unggun kecilmu.
Aku tersentak kaget saat melihat kau yang tiba-tiba datang membawa pelepah daun pisang, “maaf aku lupa membawa payung, dengan ini saja ya?” Dan aku pun tersenyum.
“Tak adakah warna yang lain?” Tanyamu ketika di lain hari aku membawakan payung berwarna merah jambu.
“Menurut saja kali ini, kau lebih manis jika menurut” rayuku.
Setelah lelah berjalan di bawah payung merah jambu, kita berteduh di gubug tua, kau melepas jaketmu dan memakaikannya untukku.
“Masih dingin ya, sebentar sayang” Kau berlalu di lima belas menit itu, dan kembali membawa jerami yang kemudian kau nyalakan dengan pemantik, lalu kau bilang “kuharap api unggun kecil ini akan mengahangatkanmu.”
Kekasih,
Malam ini hujan kembali menyapaku,
Hanya hujan,
Tanpa cinta,
Tanpa dirimu,
Hanya membawa sepaket kenangan yang tiba-tiba saja mengguyur deras ingatanku.
Manisππππ sepaket kenangan yang tiba-tiba saja mengguyur deras ingatanπ
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasih Linda.
Hujan bagi Cinta memang seringkali membuka ingatan hihi
SukaDisukai oleh 1 orang
sweeatt..cinta:)
Hujan punya cara tersendiri untuk mendengar π
SukaDisukai oleh 1 orang
Makasih mas Fatah π
SukaSuka
suka kata2nya
SukaDisukai oleh 1 orang
makasih Winny π
SukaSuka
Sooo deepππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Thank u, Astiitah cantik π
SukaDisukai oleh 1 orang
puitis π¦
SukaDisukai oleh 1 orang
Hee makasih Febby sayang π
SukaSuka
Kenapa user namenya cinta mbak?
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya Cinta itu nama penaq. Berawal dr teman2 yang suka panggil q Cinta krn karya2 q yg berkisaran cinta mulu. Q lbh cocok dg nama itu kata mereka hehw. π
SukaDisukai oleh 1 orang