Ketika aku bahkan tidak bisa menunjukkan rasa sayangku padanya.
Cobaan demi cobaan memaksaku menjadi manusia yang keras di depan orang lain. Aku, bukan lagi si Cinta yang lembut dan penuh kasih-sayang.
Aku kini, adalah Cinta yang keras oleh keadaan.
Beberapa kali cuma bisa terbawa suasana dan menangis ketika di kamar mandi, habis itu aku kompres mataku, jadi tak ada satupun yang tahu aku menangis.
Aku yang suka hidup bebas seperti merpati, tiba-tiba mendapati diriku harus segera menikah, dan itu pun demi ibuku.
Aku mulai minta dikenalkan sahabat-sahabatku. Bahkan, kemarin, aku mau minta tolong dek Ikha, ah tapi gak jadi chat. Untungnyaa…
Setidaknya, kalau itu yang bisa kuberikan untuk kebahagiaan beliau, aku pasti rela, dan akan kulakukan.
3 dokter terbaik di kotaku sudah terlewatkan tanpa ada hasil, sumpah, aku ingin berteriak sekeras-kerasnya tanpa ada yang tahu.
Ternyata… hasil kerja kerasku, uangku, tidak bisa menyembuhkan ibuku. Ya Allah, aku harus bagaimana?
Akhirnya… aku menulis, cerita itu, Aku Baik-baik Saja β Catatan Sebelum Tidur.
But… alhamdulillah, ibuku sekarang sudah baikan. Pagi ini, sudah bisa masak salah satu favoritku, ayam-tahu-telor puyuh bacem, dan kondisinya membaik.
Sudah pergi ke mushola lagi – yang jaraknya 3 rumah dari rumahku.
Dan kabar terakhir, ternyata, itu bukan tumor, hanya radang yang sudah infeksi dan membengkak karena terlalu lama gak sembuh.
FYI, ibuku ada diabetes makanya tak kunjung sembuh.
Seperti cerita-cerita drama Korea, aku pun ingin metutup cerita ini dengan happy ending.
Aku sudah jarang makan nasi dan aku ganti dengan kentang, karena aku tahu, diabetes itu genetik dan aku juga tidak mau terkena diabetes seperti beliau. Kalau kangen banget, baru aku makan sekali seminggu.
Bonusnya… wajahku terlihat fresh, berat badan menurun, dan alhamdulillah penyakit magh-ku yang menahun sudah sembuh.
Kalian bantu doa yaa… badai kemarin sudah setengah berlalu, kini saatnya aku bujuk ibuku untuk ganti menu nasi dengan yang beliau suka.
Doakan ibuku sembuh total dan baik-baik saja ya teman.
Agar aku bisa menjadi burung yang terbang bebas. Tak perlu membebani siapa pun termasuk orang yang kusayang kelak.
Lalu, kapan menikah, Cinta?

Pasti, aku akan menikah kelak. Dengan seseorang yang tidak pernah mencoba mematahkan sayapku.
Seseorang yang selalu menuntunku untuk berkembang dari versi diriku sebelumnya.
Seperti seorang ibu yang membantu anaknya belajar berjalan. Seperti seorang kakak, yang menasehati, “dik, jangan kesitu, berbahaya, ambil jalan ini saja, pegang tangan kaka yaa… !”
Ah, itu indah! Dan aku merasa, yang penting ibuku sembuh, aku tidak perlu diburu waktu untuk mendapatkan kebahagiaan yang aku mau. TITIK!
ya Allah mbaa, semoga ibuk diberikan kesehatan yang semakin membaiik.
padahal kemarin aku tunggu wa nya mbak, tapi syukurlah kalau sdh membaik keadaannya skrng.
SukaDisukai oleh 2 orang
Aamiiin dek Ikha, makasih ya sayangkuh, smoga doanya dbls dg kebaikan πππ
Hehe, nah itu dia, jadinya malu dan q pkir gak prlu minta tlg soal yg aneh2 itu ^__^>
Yg pntg skr, ksehatan ibuku dlu
SukaSuka
salam buat ibuk ya mbak π
SukaDisukai oleh 1 orang
Siaaap, wa’alaikum salam kata ibu, salam balik buat Ikha dan keluarga π
SukaSuka
wa’alaikumussalam mbaak π
SukaDisukai oleh 1 orang
Lekas sembuh untuk ibunya ya …
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin, makasih mbak Sondang cantiikk π
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga ibu-nya Mba Cint sehat-sehat ya
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin Dijee, semoga yg trbaik jg buat Dije yaa π
SukaSuka
semoga operasinya lancar dan cepat sembuh, diangkat tumornya oleh yang maha kuasa
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin mas Sunarno, makasih bnyak doanya, smoga dibalas dg kbaikan π
SukaSuka
Semoga ibunya cinta tetap diberikan kesehatan..
btw, istriku adalah orang yang pernah melukai sayapku loh.
Kadang orang yang melukai bukan karena dia jahat, mungkin saja Tuhan memang memberikan jalan yang terbaik bagi kita melalui orang yang kita anggap jahat itu. setidaknya bisa jadi pembelajaran untuk bangkit dan tumbuh.
Seperti drakor yang baru-baru ini aku lihat. intinya tuh mengajarkan tentang bagaimana menghadapi sebuah kenyataan maupun benih dari masa lalu.
“Ingatlah dan hadapi. Jika tak dihadapi, kau hanya selalu menjadi anak kecil dengan jiwa yang tak bertumbuh.”
bagus ceritanya π
SukaDisukai oleh 1 orang
Dalam banget mas Nur Ir, sampai terharu π’ makasih yo mas.
Btw, q tahu judul drakornya “Tale of the Nine Tailed” favorit q banget π
SukaSuka
Bukan itu, judulnya its oke not to be ok kalau gak salah
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah iya, yg cwek cantik anti sosial itu ya mas…
Keren drakornya π
SukaSuka
Semoga lekas sehat kembali Ibunya Cinta.. Disembuhkan dan diangkat penyakitnya⦠Aaamiin
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin mas Anggik, makasih bnyk doanya mas.
Smoga mas Anggik dan kluarga jg dbrikan yg trbaik π
SukaDisukai oleh 1 orang