Maaf kalau judulnya panjang. Aku sedang ingin cerewet saja. Jiehehe. ^__^>
Anyway, ini bukan tentang cowokβsi masa lalu yang ada diΒ postingankuΒ kemarin ya. Ini beda orang lagi. *Up’s π
Jadi…
Dulu, aku pernah menyukai seseorang. Ini dulu ya, catet. Ini dulu. Dan dulu itu bukan sekarang. Catet lagi. Catet yang bener ya. πππ. Akan tetapi, dasar aku ini memang tipe si pencoba. Ya, aku coba-coba dulu. Heh, bukan. Bukan mencoba yang ituβmencoba memacari satu demi satu.
Jadi (2)…
Mencoba di sini maksudku adalah mencoba semua yang aku bisa dalam rangka membuatnya tak sabar sepertiΒ : manja lah, uring-uringan lah, nggak dewasa lah, minta perhatian lah, marah-marah lah…dan semua sifat jelekku lainnya. Padahal mah, aku tipikal orang yang nggak akan bisa tidur jika telah menyakiti hati orang yang kusayang. Semalam suntuk aku akan memikirkan cara membuatnya kembali tersenyum dan tidak akan marah lagi padaku. Jika ia, seseorang yang kusayang itu sakit, aku akan berakhir di sajadah merah maroon-ku. Setelah berdoa dan berdzikir sebisaku, biasanya aku terlelap di sana. Aku akan berbicara pada Tuhanku, agar Dia mau berbaik hati membuatku saja yang sakit dan menghapus sakitnya. Atau jika tidak bisa demikian, aku memilih merasakan sakit bersamanya saja tanpa ia tahu.
Aneh?
Ya, aku memang gadis aneh. Saat aku jatuh cinta, seolah aku kalah. Aku benar-benar tulus mempersembahkan hatiku untuknya. Dan karena itu, aku kalah.
Salah?
Iya, aku tahu.
Tapi, kau tidak akan dengan mudah bisa mengubah sifat seseorang, bukan? Terlebih aku yang keras kepala ini. Akan sama keras kepalanya pula dalam hal “mencintai”.
Tapi…ia lebih keras kepala terhadapku rupanya. Ia membuatku jengkel berkali-kali. Setiap kali kita beda pendapat, ia suka sekali menaruh pendapat barunya di postingan. Tahukah kau tuan, bagi perempuan, itu hal yang menyebalkan. Kalau kau benar peduli, harusnya sampaikan saja secara pribadi. Bukan berkoar-koar di medsos begitu. Sekali lagi, bukan begitu caranya tuan. Ada hal yang tidak akan selalu sama dengan pikiranmu. Kau tidak akan selamanya bisa menerka apa yang ada dalam pikiranku. Perihal ini, suatu saat akan kuungkap, kenapa kita beda pendapat. Bukan di sini, tentunya. Tapi secara pribadi. Aku merasa menyebalkan diperlakukan begitu, karenanya, aku tidak akan melakukan hal yang sama. Tidak akan jadi menyebalkan sepertimu.
Aku ingin kamu tahu satu hal…

Jadi (3)…
Aku lahir di hari Selasa Wage dengan membawa sifat “api” dalam diriku. Tahukah istilah…
senggol? Bacok!Β
Yups, itulah aku. Seseorang yang semangatnya berapi-api begitu pula emosinya, amarahnya. Kau, tuan, kau juga sama dengan api. Kau api yang keras kepala.
Dan jika api bertemu api, apa jadinya?
Bumi ini pun bisa terbakar, bukankah?
Jadi (4)…

Jadi (5)…
Akhirnya tadi siang aku chatt seseorang yang sudah kuanggap adikku.
“Semoga Allah menjodohkan kalian berdua. Hanya kau, air yang mampu meredamkannya. Sungguh, aku ingin kalian berjodoh. Dan perihal hatiku, jika kau tanya, seperti apakah tipikal pria yang akan kusukai? Jika dia itu dirimuβadikku, tapi dalam versi lelaki, pasti, akan langsung kulamar kau!
Dan kami berdua pun terbahak. Haha πππ
Maaf jika aku menuliskan ini di postinganku, adikku, aku hanya ingin kamu tahu. Aku bersungguh-sungguh!
Dan aku padamu karena Allah. β€β€β€
Eh, sempet kaget, kukira mbak cinta suka perempuan π
*bercanda
Semoga ada banyak laki2 yang kayak air gitu, kuberdoa Mbak Cinta nemu satu, π
SukaDisukai oleh 1 orang
ππ ππ aku bukan penganut LGBT, sayang.
Amin Ya Allah. Amin, makasih doanya Ikha. Semoga dibalas dg kebaikan. πππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahha. Bercanda Mbaaak. πππ
Aamiin Mbak. ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Amin Ya Allah. π
SukaDisukai oleh 1 orang
Manusia nggak selamanya api kok…
Hehehe.
Kudoakan yang terbaik buat cinta…
*jangan banyak begadang
SukaDisukai oleh 1 orang
hehe, iya bener mbak Momo.
Makasih mbak Momo-nya aku. Semoga doanya kmbali pd yg mndoakan.
Hehe, iya mba, baru smlm aja koq bgadangnya. π
SukaDisukai oleh 1 orang