22 Mei dan Harapan

Seharusnya, post ini kutulis tanggal 22 Mei 2017 kemarin. Namun apalah dayaku, aku sibuk dengan persiapan meeting seluruh karyawan, tidak sempat sadar sampai sore hari tiba bahwa hari itu, sekian tahun yang lalu, telah lahir seseorang bernama Cinta Nungky Lestari.

Malam harinya, aku tiba-tiba merasa kesepian, dan aku mengganggu salah seorang sahabat, memintanya untuk menelponku.

Tapi bukan sahabat yang unik namanya, kalau ia tak mendebatku lebih dulu. Ia malah bilang, “aku, setahun lima kali ultah”. Ya sudahlah…mungkin memang sudah nasibku yang kurang beruntung, malah didebat di hari ultahku sendiri dengan bilang…

“emang nggak ngucapin selamat ulang tahun dan mendoakan itu dosa? Bid’ah tahu!”

Astaghfirullah. Di sana mungkin ia ketawa-ketiwi padahal mukaku di sini spanneng alias snewen. 😑😑😑.

Anyway, makasih abang, sudah jadi sahabat yang baik dan mau menceramahiku panjang lebar. Terimakasih. 🙏

Mmmm, di post kali ini, Cinta ingin mengungkap beberapa harapan, ya meskipun tidak diharuskan berharap / berdoa di hari ulang tahun, tapi tidak ada salahnya juga bukan, jika Cinta berharap? 😎😋😜

Menikah

Aku selalu berharap, tanggal lahirku ini kelak akan menjadi tanggal pernikahanku. Tak tahu kenapa, hanya berharap saja begitu. Tidak ada alasan khusus. Bisa jadi karena aku termasuk pemilik short memory, maka alangkah lebih mudah diingat jika hari lahirku menjadi hari pernikahanku saja. Bukankah demikian? 😊

Ujian

Dari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Cinta1668 terbiasa ujian di tanggal itu. Seharusnya di hari itu, aku khusyuk satu hari saja, tapi rasanya tak bisa. Konsentrasi akan pecah, terbelah dengan ujian. Bahkan ketika aku duduk di bangku kuliah seperti sekarang ini, tanggal tersebut masih sering bertabrakan dengan tanggal ujian. How poor I am. 😢

Tapi point plus-nya, Cinta jadi bernego dengan Tuhan. Oh Allah Yang Maha Baik, jadikan ujian ini sempurna dunk, ini kan hari lahirku, wahai Allah. Entah dengan cara bagaimana, alhamdulillah doa ini selalu dikabulkan-Nya. Nilaiku memang tidak sempurna, hanya lebih baik dari sebelumnya. 😇

Pekerjaan

Aku berharap mendapatkan pekerjaan terbaik, bisa melakukan yang terbaik, bisa bekerjasama dengan semua bagian dengan baik. Meski ada satu dua orang yang kadang berusaha mengerjaiku, aku pikir, ini ujian. Ya, anggap saja begitu. Itu yang diajarkan ibu bos padaku, anggap ini ujian, Cinta. Terimakasih ibu bos yang baik hati, may God blessing you, always, amin. 😇

Kekasih

Siapa sih yang tak ingin dimanja kekasih? Sekedar memberikan emot senyum atau hug atau lophe-lophe dan ucapan tulus doa serta sapaan hangat?

*Ah, agaknya Cinta1668 akan kena bully mas Nur Irawan kalau nulis begini. 🙈🙉🙊

Ya sudahlah…Cinta ikhlaskan saja. Memang Cinta sedang sendiri saja koq saat ini. Namun yang jelas, aku menikmati kesendirianku. As always. 😎😎😎

Blog

22 Mei adalah hari lahirku, sedangkan 31 Mei 2016 adalah hari lahir blog Cinta1668.

Total pengikut / followers blog sekarang ini adalah 393 orang, di awal memang Cinta follow duluan beberapa blog. Tapi…Cinta merasakan berbeda, mereka yang Cinta follow lebih dulu cenderung cuek, maka Cinta berhenti mem-follow duluan. Jadi, Lovers, 393 orang itu adalah followers yang benar-benar menyukai blog Cinta1668 ini. Alhamdulillah, terimakasih buat Lovers semua. Semoga akan menjadi 400 followers di tanggal 31 Mei nanti.

Harapanku tentang blog tidak muluk-muluk. Aku ingin tetap menulis. Menyuarakan hati yang suka berteriak lewat suara kecilnya. Aku ingin tetap terapi diri agar menjadi lebih baik. Semoga masih diberi kesempatan. Amin, semoga.

Web Bersama

Bagaimana ya aku memulai cerita ini? Agak bingung juga. Tapi izinkan sebentar aku meramunya dengan bahasaku yang sederhana.

Pagi tadi, aku masih tersenyum.

Bertemu Bella dan Meike di Jababeka II. FYI, dalam satu minggu aku harus keliling tiga kantor dengan empat perusahaan yang berbeda.

Kangen banget ngobrol bareng Bella dan Meike. Bella adalah karyawan baru yang sudah bekerja dari tiga bulan lalu dan sekarang alhamdulillah sudah diperpanjang lagi. Pertama datang, pengiiiiiinnn banget peluk dia dan ngucapin selamat. Ah, tapi aku urungkan. Takut dikira lebay atau malah lesbi. 😂😁😅. Baru ketika kita ke bank Mandiri dengan aku dibonceng ia, kupeluk saja ia seerat-eratnya.

Sedangkan Meike adalah mahasiswa Polindra (Politeknik Negeri Indramayu) jurusan teknik pendingin yang sedang magang di Perusahaan.

Kembali ke Bella. Ah, adekku yang satu itu, sudah cantik, pakai kacamata, low profile pula. Low profile di sini adalah tidak memandang orang lain dari segi fisiknya. Ia yang cantik namun tak sadar akan cantiknya. Ia yang pernah menyapa seseorang waktu di depan bank Mandiri, seseorang yang disapanya, maaf, punya kaki berbentuk O, saat itu aku perhatikan sekeliling, dari tukang parkir, security bank, dan ada beberapa orang memperhatikannya. Tapi Bella cuek saja. Saat itu ada suara kecil yang berbisik di hatiku, Bella, kau pantas jadi adekku meski kita dipertemukan baru tiga bulan kemarin, kau tidak menilai seseorang dari fisiknya. Hati yang paling penting. memang, hati lah yang paling penting. ❤❤❤

Lalu, siangnya, tepat jam 11.00 WIB, aku dan seluruh karyawan juga management Perusahaan, pergi ke RM. Metty Putri untuk menghadiri meeting besar.

Pak dan bu owner Perusahaan juga jajaran management hadir lengkap di sana. Mereka selalu, selalu, dan selalu punya kedudukan special di hatiku. Aku selalu menjadi pengagum di balik layar tanpa mereka tahu. 😊

Kembali aku sadar, ada suara kecil lagi yang berbisik di hatiku ketika meeting sedang berjalan. Attitude. Ah, aku sering telat masuk, dalam sebulan pasti lebih dari 60 menit dan itu menjadikanku kehilangan premi ontime sekian ratus ribu. Aku malu. Malu sekali. Semoga aku bisa memperbaikinya, amin. 😇

Sore hari menjelang pulang, jam lima sore kurang sekian menit, aku masih bahagia. Aku mengajari Bella menginput dengan teknik cepat dalam situasi urgent sekali pun. Alhamdulillah, ia lekas mengerti.

Tibalah saat pulang. Aku membaca notif di WhatsApp group ruang bloger.

Tugas manusia adalah sebagai khalifah…ia akan mengajarkan apa yang orang lain tidak memilikinya. Taruhlah kamu pintar dalam satu bidang. Bukankah kamu hanya pintar dalam satu bidang itu saja? Bisa jadi kamu NOL BESAR di bidang lainnya, bukankah? Lalu apa yang musti disombongkan? Apa? Adakah? 😊

👆👆👆

Aku tidak sedang PMS waktu menulisnya. Aku memang sempat marah tadi, namun ketika aku menulis status WhatsApp itu sudah hilang marahku. Aku benar-benar bahagia seharian tadi. Banyak syukur yang terucap di hati. Aku bahkan sempat tersenyum sebelum aku sempat membuka WhatsApp group Ruang Bloger.

Orang pintar dan cerdas itu banyak.

Tapi yang mau berbagi ilmu kepada orang lain tak sebanyak mereka yang pintar. Yang sanggup mengajari orang lain sampai paham dan mengerti, tak sebanyak mereka yang cerdas.

Tadi, aku sempat berdebat dengan bang Ical, dengan kata-kata ini. Sungguh, abang, kata-kata ini bukan untuk abang, karena Cinta yakin abang tidak demikian.

Ah iya, sayangnya hati dan otakku yang kurang pintar dan kurang cerdas ini telah berpikir dengan cara pandangnya sendiri bahwa…

Aku tidak menganggap orang lain lebih dariku. Aku memang menghargai juga mengakui seseorang yang pintar dan cerdas, hanya itu. Kita sama-sama makan nasi, sama-sama berdarah merah, sama-sama bertulang putih, dan terakhir…kita sama-sama seorang hamba dari-Nya. Jadi…baik kau pintar atau tidak, kau cerdas atau tidak, sungguh tidak akan mengurangi rasa sayangku pada kalian. Tidak. Tidak akan pernah begitu.

Tiba-tiba…aku jadi takut!

Aku takut, suatu saat otakku yang seadanya ini akan diambil dariku.

Aku takut, pundak kiriku bisa patah lagi. Apa yang bisa kulakukan? Aku bahkan tidak akan bisa lagi mandi sendiri, mengganti bajuku sendiri, juga makan sendiri.

Aku takut, suaraku ini akan hilang. Otomatis, aku tidak akan bisa bernyanyi lagi, tidak akan bisa membaca puisi lagi, dan mendebat lagi.

Aku takut, jika suatu saat aku diberi kepintaran atau kecerdasan, aku sombong. Lalu Allah marah, dan akan mengambilnya lagi dariku.

Aku juga takut…karena seandainya aku dianggap cerdas kelak, aku kembali congkak. Padahal apa sih yang aku kuasai? Hanya sebatas buih-buih kecil di lautan. Sedang di antara buih itu, bisa saja ada kapal yang berlayar dan melindas buihku. Aku hilang lagi. Aku kosong lagi. Lalu menjadi NOL BESAR.

Saat itu, apalagi yang bisa kusombongkan? Apa? Adakah? 😭😭😭