Aku tak ingin menghapus kisah persahabatan kita. Namun, harus kuakui, terkadang sebuah rasa dimulai dari kata “sahabat”.
Jika kita tidak bertemu. Jika kau tak menyapaku, tentu kita tidak akan saling kenal, bukan?
Jika sudah kenal dan saling nyaman, bukankah kita akan bersahabat dengan sendirinya?
Nyaman. Melengkapi. Menasehati. Menghibur. Berdebat. Bertingkah menyebalkan hanya untuk memancing marah dan itu pun sengaja. Namun keduanya tak terpancing marah, malah berakhir dengan tawa lebar. Hal-hal kecil yang indah, yang membuat waktu tidurmu menjadi lebih nyeyak karenanya. Rasa yang aneh di kali pertama. Dan akan ketagihan di kali berikutnya.
Bukankah kita tidak akan melakukan hal-hal konyol di atas jika tidak dengan sahabat?
Aku heran tentang seseorang yang takut akan cinta antara sahabat.
Aku heran dengan Ai yang diam saja menunggu keputusan Sei. Antara ragu dan bimbang, bertanya dalam diri, apakah ia juga mencintaiku? Apakah jika kukatakan aku menyukainya, ia akan menjauhiku?
Berbekal prasangka yang berlebihan. Ai diam saja. Membiarkan perasaannya yang membuncah, terjepit dalam hati yang kian sakit.
Hingga datang Shin menyelamatkan hatinya. Bodohnya Ai, malah menerima Shin yang datang setelahnya hanya karena Shin lebih berani mengungkap rasa. Hanya karena Shin lebih hangat dan selalu ceria. Hanya karena Shin lebih pengertian, menurutnya.
Apakah Ai pernah sadar? Tak pernah bahkan dalam satu detik pun, bayangan indahnya pergi dari benak Sei.
Ya, kau benar kawan. Dua sahabat itu ternyata saling mencintai.
Andai saja…
Ada yang berani berkata lebih dulu. Tanpa ketakutan dan berprasangka buruk pada takdir Tuhan, mereka pasti telah bersatu sejak lama, bukan?
Apa daya…ketakutan bagi pecinta sepertinya lebih mengerikan dari momok pembunuhan paling kejam yang pernah dilakukan oleh psikopatΒ Elizabeth Bathory.
Ah Ai, andai aku jadi dirimu, pasti akan kukatakan rasa itu. Entah diterima atau ditolak, setidaknya perasaanku lebih lega. Jika Sei menolakku, bukankah aku tinggal menerima cinta yang baru tanpa perlu menoleh ke arahnya lagi?
Jika beberapa orang memilih diam karena takut kehilangan sebuah persahabatan. Ketahuilah, aku bukan orang yang demikian. Aku akan maju dengan lantang, mengatakan dengan jelas, aku menyukaimu lebih dari sekedar sahabatku!
Bagiku…sejatinya, cinta memang harus diungkapkan. Tak peduli dengan sahabat, teman, atau seseorang yang dari awal mula dianggap spesial.
Karena cinta itu suci. Ia memaafkan khilaf. Memaafkan kealpaan. Ia menghapus benci juga melapangkan. Ia ajaib, dan pasti…karena ajaibnya, ia akan bisa merajut persahabatanmu kembali.
Indah bukan?
Note : pernah dipost-kan di Instagram Irofaruk
Aku cinta kepadamu ππ π±
SukaDisukai oleh 3 orang
Heh, haduh?!? ππ π
SukaSuka
Kan perasaan harus diungkapkan to katanya haha π
SukaDisukai oleh 1 orang
hahaha iya sih tp masa bisa mencintai tanpa melihat wujud aslinya?
Kalau Cinta ini ternyata makhluk halus gmn dunk? π
SukaSuka
Setelah membaca tulisanmu aku langsung jatuh cinta… Love u pokoknya hahaa ππ
SukaDisukai oleh 2 orang
hahaha. Oke mas, terimakasih sudah jatuh cinta dg tulisan Cinta π
SukaDisukai oleh 1 orang
SamaΒ² cinta ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
π eaaaaa ada yang jatuh cinta
SukaDisukai oleh 1 orang
Aaaakkkkk serasa dejavu…sprtinya kmrin Cinta yg ngomong beginih, aduh, kena batunya π ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahahaaa…. Cinta pada bacaan pertama π
SukaDisukai oleh 2 orang
Ada Ai π¦π¦π¦
SukaDisukai oleh 1 orang
Ada mbak Momo, Ai sebagai tokoh utamanya, gadis Bali blasteran Jepang yg suka dg layang-layang π
SukaDisukai oleh 1 orang
Ah paling benci dengan kisah cinta yg gak berakhir bahagia. Nanti malah takut mendapagkan pengalaman yg sama seperti di dalam novel. Itu kenapa saya suka cerita yg berakhir bahagia saja biar ikut ketularan optimis.
SukaDisukai oleh 2 orang
mas Shiq salah weee…ini novelnya berakhir bahagia koq π
Ai dan Sei akhirnya brsatu mski hrs melalui wktu yg lama dan panjang
SukaDisukai oleh 1 orang
wah kalau ending udah di beri tahu, jadi nggak penasaran lagi, wkwkwkw
SukaDisukai oleh 1 orang
wkwkwk msh bnyak hal2 menarik loh mas Nur, ayo bacaaaa
SukaSuka
aku baca cerita cinta yang nyata aja, biarpun itu cerita galau.. hihihihi..
SukaDisukai oleh 1 orang
wkkwkwk, baiklah mas Nur, episode kegalauan sbntar lg muncul
SukaSuka
Memendam cinta slamanya menyakitkan, lebih baik berani trus trang drpada tdk sama sekali. Ini gmna sih akhir kisahnya?
SukaDisukai oleh 1 orang
Akhirnya Ai yang ngomong cinta duluan ms Des…dan Sei menerimanya.
Ah, mgkn skr memang jamannya emansipasi wanita, jd wanita yg lbh dulu ngomong cinta heee π
SukaDisukai oleh 1 orang
Gpp, saya suka aja klo cewek brani jujur, dr pada jd penyakit menahun, heee
SukaDisukai oleh 1 orang
πππππ
iya benar mas Des, setuju!
SukaSuka