“Astaghfirullahal’adzim…astaghfirullahal’adzim…astaghfirullahal’adzim…3x”
Rasanya tubuhku panas dingin dan hanya bisa mematung saja melihat peristiwa tadi.
“Ya Allah…Ya Allah…Ya Allah…
Astaghfirullahal’adzim…astaghfirullahal’adzim…astaghfirullahal’adzim…3x” aku kembali beristighfar dan berlanjut mendekapkan kedua tangan ke dadaku sendiri.
Tabrakan beberapa menit lalu benar-benar membuat tangan dan kakiku menggigil sendiri. Jujur, aku tak pernah setegang ini. Penyakit hiperhidrosis-ku kali ini benar tak bisa dikendalikan lagi. Aku sudah memasang headset di telingaku, tapi masih saja sama, keringat dingin ini malah semakin mengucur dan bertambah dingin. Maka kupaksakan saja untuk menulis, mungkin dengan menulis, ketakutanku akan menghilang sendiri.
Bermula dari sebuah mobil box yang mengerem tiba-tiba menyebabkan bunyi bising memanjang.
Motor di belakangnya tak sempat mengerem dan…
“Bbbbbrrrrraaaaaaakkkkkkk…!” Suara keras yang muncul setelahnya membuat dua muda mudi itu melayang seketika dan jatuh, astaghfirullah…mbak itu tadi diam saja sampai dibangunkan oleh mas yang disampingnya. Ia pingsan, syukurlah karena aku tak melihat darah berserak di sana. Semoga ia tak apa-apa.
Selang beberapa detik, mobil di belakangnya ikut mengerem mendadak, mungkin kaget karena dua muda-mudi yang mental dan melayang dari motornya tadi. Kulihat mobil itu tak apa-apa, syukurlah.
Tapi tunggu!
Di belakangnya muncul suara lagi, dan lebih kencang dari suara tadi.
“BRRAAAAKKKKKKK!” lagi-lagi aku kaget.
Dan bahkan saat kagetku belum juga berhenti, masih ada suara menyusul lagi…
“BBBRRRRRAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK” suara terakhir ini kudengar lebih memanjang dari kedua suara tadi.
Dua buah motor dengan masing-masing dua orang pengendara menggelepar lagi di tanah. Aku lihat ada darah di bawahnya, tapi aku tak sempat melihat bagaimana keadaan mereka, aku rasa aku sungguh sungguh tidak akan sanggup melihatnya. Jadi aku memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalananku pulang.
“Hati-hati bu Indra, pulangnya jangan lewat di situ bu, lewat tempat yang lain saja.”
“Iya.” Dan beliau pergi.
Tuhan, jagalah orang yang telah berbaik hati mengantarkanku pulang hari ini dengan selamat sampai rumah, kumohon, aamiin.
Aku di sana
Tak sampai tiga meter jauhnya.
Hatiku masih tergunjang tak karuan. Aku ketakutan.
Astaghfirullah.
Terimakasih aku masih hidup, aku masih baik-baik saja ..sungguh aku masih Cinta1668 yang belum bersiap menuju mati. Terimakasih telah memberiku kesehatan, keselamatan. Terimakasih karena aku masih bisa tersenyum, aku masih bisa tertawa, aku masih bisa bicara, dan aku masih bisa menulis di blog ini.
Dan maaf…
Maaf karena aku selalu mencari cara untuk bersedih, di saat masih banyak yang harus kusyukuri. Maaf karena terlalu lama airmataku sia-sia bukan untuk mentafakkuri semua kebaikan, semua karunia-Mu yang sungguh tidak akan bisa kuhitung hingga hari ini.
Tuhanku, terimakasih sekali lagi karena Engkau masih mau datang hari ini meski melalui hikmah dari sebuah ketakutan.
Aku harap mbak-mbak dan mas-tadi tadi semuanya selamat. Tidak ada luka berat, tidak ada gegar otak, tidak ada patah tulang atau luka serius lainnya, aamiin aamiin aamiin.
~___~
Di mana Cinta?
SukaDisukai oleh 1 orang
Di Cikarang baru mbak Ida, dekat botanical garden arah ke stadiun.
SukaDisukai oleh 1 orang
Kamu gak papa?
SukaDisukai oleh 1 orang
iya ga apa2 mba Ida, Cinta cuma sdkit gemetaran td smpe keringat dingin keluar, alhamdulillah skr udah kembali normal 😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Syukurlah. Hati hati ya
SukaDisukai oleh 1 orang
iya mba Ida sayang, terimakasih 😘
SukaDisukai oleh 1 orang
karambol
SukaDisukai oleh 1 orang
tp ini karambolnya berserakan dan itu yg berserakan manusia kang Nur 😢
SukaSuka
Sereeem 😭
SukaDisukai oleh 1 orang
banget dan masih kebayang smpe skr ini 😢
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga nggak nyampe kebawa mimpi ya kak 😢
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin aamiin Aziza, semoga ga akan 😇.
Makasih doanya Aziza 😘
SukaDisukai oleh 1 orang
Salahin pabrik kendaraan, kenapa mengedarkan unit sebanyak ini ?
Atau perlu di bikin perda ttg jumlah edar kendaraan bermotor ?
Hampir setiap x ak lihat berita pasti ad berita ttg kecelakaan. Jika sudah begitu pasti yg di propagandakan tuhan dgn takdir, menseting semua seperti wajar. Itu bgi sebagian mereka yg sehat, mereka yg lebih sesat selalu menyalahkan setan dalam comberan yg usil terhadap manusia hingga menyebakan kecelakaan.
Sungguh menggelihkan, sy jd bertanya “dlm hati saja” emang tuhan menciptakan manusia lengkap gitu dengan takdir buruknya ? Yg sy tahu tuhan maha penyayang loh. Ya masa tega kasih takdir buruk kepada umatnya sendiri 😢😢😢
Bisa jdi itu mungkin karna ulah tipu muslihat setan yang sengaja menjual nama tuhan diberbagai peristiwa yg disebabkan oleh umaneror, agar cepat kelar segala urusan yg ribet dan tetebengeknya. Cukup simple blg takdir tuhan.
😁😁😁😁
SukaSuka
Hmmm…kl Cinta perhatikan mas, itu yg salah bukan pabrik kndaraan, atau Tuhan mas.
Di jam lima itu memang arusnya macet, mereka ingin sgera smpe ke rmh makanya ngebut, udah itu aja, simple koq mas. 😊
SukaSuka
Macet disebabkan ap ? Sikomo lewat ? Atau jumlah edar kendaraan yg terlalu bejibun ?
Ngebut dpt apa ? Piala ? Uang ? Mngkin alibinya karna ingin segera rehat karna hampir 10 sudah membudak pada para kapitalis. Namun kalau celaka gt siapa yv rugi ? Trus siapa yg pantas di salahkan.
Kadang pemikiran manusia yg simple begitu bs mnjadi boomerang bg diri mereka sendiri. Apalagi di era plastik yg nihil pesan seperti saat ini.
SukaDisukai oleh 1 orang
heehe…kl dirunut terus ya ga akan pnjang dan ga akan selesai jg mas Senja.
Tapi makasih pendapatnya 😊
SukaSuka
Mba cinta sabar yaa semoga lebih tenangan dan selalu dalam lindunganNya..
Yg kecelakaan juga semoga lekas diberi kesehatan aamiin
Pastinya ada satu dua hal kenapa mba Cinta ada disana melihat kejadian itu.. Banyak pelajarannya ya mbaa 😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin aamiin makasih Toro 😊
iya benar 😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Tabrakan beruntun terjadi karena kendaraan terlalu cepat alias ngebut. Saya sendiri selalu berhati-hati dalam berkendara dan nggak sampai 60 km/ jam sekarang. Ya gara2 liat kecelakaan2 yg mengerikan. Ternyata berkendara pelan itu lebih menyenangkan loh.
SukaDisukai oleh 2 orang
iya menyenangkan pstinya mas. Apalagi kl ada yg diboncengin, lbih mnyenangkan lg pstinya hihi 😁
SukaDisukai oleh 1 orang