Bersyukur itu mulai dari diri-sendiri

Kenapa ya, pelangi kebahagiaan seolah berada di atas kepala orang lain?

Banyak orang ketika melihat orang lain, dikiranya mereka lebih bahagia daripada kita.

Bagi orang miskin, orang kayalah yang bahagia, tidur di kasur empuk, bepergian dengan mobil mewah, nggak perlu panas-panasan atau hujan-hujanan, mau makan enak tinggal beli, enak bener jadi mereka.

Padahal yang kaya mikirnya berkebalikan, enak bener jadi mereka, hidup pas-pasan tapi mereka mampu tertawa bebas dalam keterbatasannya, tidak memikul banyak beban dan tanggung jawab, tidur di tikar kasar tapi nyenyaknya bukan main, meski makanan mereka sederhana tapi mereka bisa makan dengan lahapnya, sedang aku, kasur empuk tapi tak bisa tidur nyenyak, bisa beli makanan serba nikmat, tapi tak boleh makan karena penyakit ini itu.

Itulah manusia, ilmu manusia sangat terbatas, sedang ilmu Allah tiada batas,

Allah Mahatahu sedang manusia sok tahu, Allah lebih tahu apa yang paling dibutuh oleh hamba-Nya, sedang kita hanya tahu apa yang paling kita inginkan.
Kebahagiaan itu hadir tatkala apa yang diberikan oleh Allah, kita anggap sebagai karunia terbaik dari-Nya.

Sebenarnya itu rumusnya kawan, 😉
#Inspired_by_motivationbook

– Status Facebook 16 Desember 2014 pukul 19.24

Malu malu maluuuuuu sama status Facebook sendiri!

Terus terus terus, ngomong deh ke diri-sendiri :

Gimana-gimana?

Apakah Cinta Nungky Lestari kurang bahagia?

Kalau kurang bahagia dengan hidupmu, berarti kamu kurang piknik, Cinta…piknik lagi lah, lihat sekitarmu, biar kamu sadar ya? *eh 😅